MEDIA KOMUNIKASI DAN STRATEGI KOMUNIKASI
MEDIA
KOMUNIKASI
Media yaitu orang, bahan, peralatan yang
menciptakan kondisi dimana seseorang dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan perbuhan sikap.
Media komunikasi adalah suatu alat yang
digunakan untuk mempermudah dalam menyampaikan informasi dari seseorang kepada
orang lain dengan maksud tertentu.
Tanpa komunikasi manusia akan terpisah dari lingkungannya. Tapi
tanpa lingkungan komunikasi akan menjadi kegiatan yang tidak relevan. Dengan
kata lain manusia berkomunikasi sebab perlu mengadakan hubungan dengan
lingkungan. Ketika Dalam berkomunikasi, manusia tentunya memerlukan media
komunikasi.
Komunikasi juga merupakan sebuah sarana yang dipakai untuk
memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan ataupun menyebarkan dan juga
menyampaikan Informasi.
Media komunikasi sangat berperan di dalam kehidupan masyarakat.
Proses pengiriman informasi di zaman yang serba modern ini sangat canggih.
Teknologi telekomunikasi paling dicari oleh semua orang, untuk menyampaikan
atau mengirimkan informasi ataupun berita sebab teknologi telekomunikasi
semakin berkembang, semakin cepat, akurat, tepat, mudah, murah, efektif serta
efisien. Berbagi informasi antar negara dan benua di belahan dunia manapun
semakin sekarang semakin mudah.
Fungsi media komunikasi, meliputi:
- Efektifitas – dengan adanya media komunikasi akan mempermudah kelancaran dalam penyampaian informasi.
- Efisiensi – dengan menggunakan media komunikasi akan mempercepat penyampaian informasi.
- Konkrit – dengan memakai media komunikasi akan membantu mempercepat isi pesan yang memiliki sifat abstrak.
- Motivatif – dengan menggunakan media komunikasi akan lebih semangat melakukan komunikasi.
Jenis-jenis
media komunikasi, berdasarkan fungsinya sebagaimana di bawah ini:
- Fungsi produksi – media komunikasi yang berguna untuk menghasilkan berbagai macam informasi, Misalnya: PC/Komputer pengolah kata (Word Processor).
- Fungsi reproduksi – media komunikasi yang berguna untuk memproduksi ulang dan menggandakan informasi, Misalnya: Audio tapes recorder serta Video tapes.
- Fungsi Penyampaian informasi – media komunikasi yang berfungsi untuk komunikasi yang digunakan untuk menyebarluaskan serta menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi sasarannya, Misalnya: Hand phone, Telephone, Faximile, dsb.
Media
komunikasi berdasarkan bentuknya, antara lain di bawah ini:
- Media cetak adalah berbagai macam barang yang di cetak, yang dimana dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan informasi, seperti contohnya: surat kabar/koran, brosur, bulletin dsb.
- Media Audio adalah penerimaan informasi yang tersampaikan dengan menggunakan indra pendengaran, seperti contohnya: Radio dsb.
- Media visual (media yang di pandang) adalah penerimaan pesan informasi yang tersampaikan menggunakan indra penglihatan, misalnya: Peta, foto, Diagram, Tabel dsb.
- Media audio visual adalah suatu media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus didengar, jadi untuk mengakses pesan informasi yang disampaikan, digunakan indra penglihatan dan indra pendengaran, seperti contohnya : Televisi, video dsb
Berdasarkan
jangkauannya, diantaranya meliputi:
Media
komunikasi eksternal adalah suatu
media komunikasi yang digunakan untuk menjalin hubungan dan menyampaikan pesan
informasi dengan pihak-pihak luar. Seperti contohnya:
- Media komunikasi tercetak atau tertulis dimaksudkan untuk menjangkau publik eksternal seperti konsumen, pelanggan, mitra kerja, pemagang saham dan sebagainya. Misalnya seperti makalah perusahaan, brosur, bulletin. Media eksternal yang dicetak ini memiliki fungsi sebagai media penghubung, sebagai sarana menyampaikan keterangan, media pendidikan, sarana untuk membentuk opini masyarakat, sarana untuk membangun citra, dll.
- Radio yaitu alat elektronik yang dapat digunakan sebagai media komunikasi serta informasi yang termasuk media audio yang hanya dapat memberikan rangsangan pendengaran saja. Melalui alat ini orang bisa mendengarkan siaran tentang berbagai peristiwa tang terjadi, kejadian penting yang terbaru, masalah-masalah dalam kehidupan maupun acara hiburan.
- TV/Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi sendiri berasal dari kata tele dan kata vision, yang memiliki arti jauh (tele) serta tampak (vision). Jadi televisi dapat di artikan tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Untuk menyampaikan pesan informasi kepada masyarakat melalui siaran televisi dapat dipakai dengan memasang iklan, mengundang wartawan ataupun reporter televisi supaya memuat berita tentang kegiatan atau dapat pula mengajukan permohonan untuk mengisi suatu acara siaran di TV.
- Telepon yaitu sebagai media komunikasi, telepon sangatlah penting untuk menyampaikan serta menerima berbagai informasi lisan, secara cepat dengan pihak publik eksternal.
- Telephone Seluler (Handphone) yaitu merupakan salah satu dari perkembangan teknologi dengan kecanggihan teknologi zaman ini, fungsi handphone tidak hanya sebagai alat komunikasi saja tetapi juga dapat mengakses jaringan internet, sms, mms dan dapat saling mengirimkan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi handphone, maka akan semakin membantu publik dalam melakukan berbagai aktivitas, sebab sekarang handphone dapat dikatakan sebagai identitas seseorang.
- Surat adalah media penyampaian informasi secara tertulis, dapat berupa surat konvensional maupun elektronik. Surat-menyurat merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting diperusahaan. Banyak sekali informasi yang keluar masuk perusahaan melalui media ini, sebab surat merupakan media komunikasi yang sangat efektif jika yang terkait tidak dapat berhubungan secara langsung atau secara lisan.
- Internet adalah Jaringan komputer yang terhubung secara luas dan tersebar di seluruh penjuru dunia. Jaringan ini meliputi jutaan komputer yang saling terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon ( baik kabel maupun wirelles/tanpa kabel). Fungsi media ini diantaranya mudah, cepat dan juga murah dalammenyampaikan informasi dengan jangkauan dunia. Internet menyediakan beberapa aplikasi yang bisa dipakai oleh para peggunanya. Misal seperti: Chatting, Email, web, dll.
Media
komunikasi internal adalah semua
sarana penyampaian dan juga penerimaan pesan informasi dikalangan publik
internal, dan biasanya bersifat non-komersial. Penerima maupun pengirim
informasi yaitu orang-orang publik internal. Media yang dapat digunakan secara
internal antara lain, seperti: Surat, telephone, papan pengumuman, house jurnal
(Majalah Bulanan), printed Material ( Media komunikasi cetakan), media
Pertemuan dan pembicaraan, dll.
Kelebihan dan kelemahan media komunikasi
Media Komunikasi Audio
Kelebihan :
1.
Murah dan Mudah
Pengadaannya
2.
Mempunyai jangkauan
luas
3.
Bentuk sederhana
4.
Mudah digunakan
5.
Dapat menyampaikan
pesan secara langsung
6.
Dapat mengembangkan
daya imajinasi
7.
Alat perekam kaset
mudah digunakan
Kelemahan :
1.
Sering timbul gangguan
2.
Biaya pemasangan
relative mahal
3.
Tidak menggambarkan
suatu unsure
4.
Penyajian terikat pada
jadwal
5.
Kecepatan penyampaian
informasi sudah tidak dapat dirubah
Media Komunikasi Visual
Kelebihan:
1.
Biaya Murah
2.
Dapat memperjelas suatu
masalah
3.
Dapat menimbulkan
inspirasi dan imajinasi
4.
Dapat menimbulkan suatu
ide
5.
Alat dan
pemeliharaannya sederhana
Kelemahan:
1.
Menimbulkan rasa bosan
2.
Hanya untuk indra
penglihatan
3.
Tidak bergerak
4.
Memiliki rasa
keterbatasan audien
5.
Keterikatan pada suatu
ukuran
Media Komunikasi Audio Visual
Kelebihan:
1.
Informasi dapat
diterima sesuai dengan kenyataan
2.
Dapat dimengerti hasil
yang sebenarnya
3.
Tidak membosankan
4.
Dapat menimbulkan
penafsiran yang berbeda
5.
Pesan yang disampaikan
bisa secara langsung
Kelemahan:
1.
Biaya relative mahal
2.
Kadang-kadang kejelasan
suara kurang dipahami
3.
Kadang-kadang terjadi
gangguan
4.
Penyajian informasi
terikat pada jadwal
STRATEGI
KOMUNIKASI
A.
Pengertian Strategi Komunikasi
Keberhasilan
kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi
komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek
dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan tidak mungkin
akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan untuk menilai proses komunikasi
dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi. Dalam proses kegiatan
komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka untuk
menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama efek dari proses
komunikasi tersebut digunakan telaah model komunikasi.
Menurut
Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi Komunikasi”
menyatakan bahwa :
“....
strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi
(communication planning) dan manajemen (communications management) untuk
mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus
dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam
arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung
dari situasi dan kondisi”. (1981 : 84).
Selanjutnya
menurut Onong Uchjana Effendi bahwa strategi komunikasi terdiri dari dua
aspek, yaitu :
Secara makro
(Planned multi-media strategy)
Secara mikro
(single communication medium strategy)
Kedua
aspek tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu :
Menyebarluaskan
pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruktif secara
sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. Menjembatani
“cultural gap” , misalnya suatu program yang berasal dari suatu produk
kebudayaan lain yang dianggap baik untuk diterapkan dan dijadikan milik
kebudayaan sendiri sangat tergantung bagaimana strategi mengemas informasi itu
dalam dikomunikasiknnya. (1981 : 67)
Sedangkan
menurut Anwar Arifin dalam buku ‘Strategi Komunikasi’ menyatakan
bahwa : Sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional
tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan
strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan
waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna
mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh
beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada
diri khalayak dengan mudah dan cepat. (1984 :10)
B.
Teori Dalam Strategi Komunikasi
Dalam
hal strategi dalam bidang apa pun tentu harus didukung dengan teori. Begitu
juga pada strategi komunikasi harus didukung dengan teori, dengan teori
merupakan pengetahuan mendasar pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Karena
teori merupakan suatu statement (pernyataan) atau suatu konklusi dari beberapa
statement yang menghubungkan (mengkorelasikan) suatu statement yang satu dengan
statement lainnya.
Dari
sekian banyak teori komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli, untuk strategi
komunikasi yang memadai adalah teori dari seorang ilmuan politik dari Amerika
Serikat yang bernama Harold D. Lasswell yang menyatakan bahwa cara yang terbaik
untuk menerangkan kegiatan komunikasi atau cara untuk menggambarkan dengan
tepat sebuah tindak komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Who Says What
In Which Channel To Whom With What Effect ? (siapa mengatakan apa dengan cara
apa kepada siapa dengan efek bagaimana)”.
Formula Lasswell tersebut dapat
dilihat pada skema yang digambarkan oleh Denis Mc Quail dan Sven Windahl
sebagai berikut :
Telaah
komunikator meliputi analisis hal-hal sebagai berikut :
- Sejauh mana si komunikator mempunyai percaya diri (self confident). Dikarenakan dalam Komunikasi Interpersonal ciri/karakteristiknya yang pertama dimulai dari diri sendiri maka komunikator harus percaya pada kemampuannya sendiri untuk melakukan relasi Komunikasi Interpersonal.
- Bagian dari peraya diri pada komunikator adalah penguasaan meteri/pengetahuan yang mendalam tentang hah-hal dari isi pesan yang akan di-reciever-kan (disampaikan).
- Sejauh mana komunikator mengendalikan transaksional, yaitu ketika bertemu dan berkenalan dengan komunikan maka komunikator sudah mempunyai persepsi mengenai identitas dan kepribadian komunikan. Untuk selanjutnya maka komunikator harus tetap mengendalikan identitas dan kepribadian komunikan seperti semula.
- Memelihara relasi, yaitu memelihara hubungan dengan komunikan dengan mengatur jarak duduk atau dengan tetap memperhatikan pandangan pada wajah komunikan.
- telaah atau analisis pesan, komunikan, dan media sudah dibahas di muka pada Bab Proses Komunikasi pasal mengenai Mewujudkan Proses Komunikasi Yang Effektif.
Formula
dari Lasswell tersebut termasuk dalam katagori model-model dasar dalam stretegi
komunikasi. Formula sederhana ini telah digunakan dengan berbagai cara,
terutama untuk mengatur dan mengorganisasikan dan membentuk struktur tentang proses
komunikasi.
Formula
Laswell menunjukkan kecenderungan-kecenderungan awal model-model komunikasi,
yaitu menganggap bahwa komunikator pasti mempunyai “receiver” (penerima) dan
karenanya komunikasi harus semata-mata dianggap sebagai proses persuasif. Juga
selalu dianggap bahwa pesan-pesan itu pasti ada efeknya.
Formula
Lasswell tersebut mengandung banyak keterkaitan dengan teori-teori lain seperti
diungkapkan oleh Melvin L . De Fleur yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendi
dalam buku ‘Dimensi-dimensi Komunikasi’, bahwa ada empat teori:
- Individual Differences Theory, bahwa khalayak sebagai komunikan secara selektif psikologis memperhatikan suatu pesan komunikasi jika berkaitan dengan kepentingannya, sesuai sikap, kepercayaan, dan nilai-nilainya.
- Social Catagories Theory, bahwa meskipun masyarakat modern sifatnya heterogen namun orang-orang yang mempunyai sifat yang sama akan memilih pesan komunikasi yang kira-kira sama dan akan memberikan tanggapan yang kira-kira sama pula.
- Social Relationship Theory, bahwa walaupun pesan komunikasi hanya sampai pada seseorang tapi kalau seseorang tersebut sebagai pemuka pendapat (opinion leader), maka informasi isi pesan tersebut akan diteruskan kepada orang lainnya bahkan juga menginterpretasikannya. Berarti opinion leader tadi mempunyai pengaruh pribadi (personal influence) yang merupakan mekanisme penting dapat merubah pesan komunikasi).
- Cultural Norms Theory, bahwa melalui penyajian yang selektif dan penekanan pada tema tertentu media massa menciptakan kesan-kesan pada khalayak bahwa norma-norma budaya yang sama mengenai topik-topik tertentu dibentuk dengan cara-cara khusus dengan batas-batas situasi perorangan, yaitu ada tiga :
1. reinforce
existing patterns,
bahwa pesan komunikasi dapat memperkuat pola-pola yang sudah ada dan
mengarahkan orang-orang untuk peraya bahwa suatu bentuk sosial dipelihara oleh
masyarakat.
2. create new
shared convictions, bahwa
media massa dapat menciptakan keyakinan baru mengenai suatu topik yang dengan
topik tersebut khalayak kurang berpengalaman sebelumnya.
3. change
existing norms, bahwa
media massa dapat merubah norma-norma yang sudah ada dan karenanya dapat
merubah tingkah laku orang-orang. (1981 : 69).
Selanjutnya
strategi komunikasi harus juga meramalkan efek komunikasi yang diharapkan,
yaitu dapat berupa :
1. Menyebarkan
informasi
2. Melakukan
persuasi
3. Melaksanakan
intruksi
Dari
efek yang diharapkan tersebut dapat ditetapkan bagaimana cara berkomunikasi
(how to communicate), dapat dengan :
1. komunikasi
tatap muka (face to face communication), dipergunakan apabila kita mengharapkan efek perubahan
tingkah laku (behaviour change) dari komunikan karena sifatnya lebih persuasive
2. komunikasi
bermedia (mediated communication),
dipergunakan lebih banyak untuk komunikasi informatif dengan menjangkau lebih
banyak komunikan tetapi sangat lemah dalam hal persuasif.
Dalam
strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah penting, itulah sebabnya
strategi komunikasi harus luwes supaya komunikator sebagai pelaksana dapat
segera mengadakan perubahan bila dalam pelaksanaan menemui hambatan. Salah satu
upaya untuk melancarkan komunikasi yang lebih baik mempergunakan pendekatan A-A
Procedure (from Attention to Action Procedure) dengan lima langkah yang
disingkat AIDDA.
A
Attention (perhatian)
I
Interest (minat)
D
Desire (hasrat)
D
Decision (keputusan)
A
Action (kegiatan)
Dimulainya
komunikasi dengan membangkitkan perhatian akan menjadikan suksesnya komunikasi.
Setelah perhatian muncul kemudian diikuti dengan upaya menumbuhkan minat yang
merupakan tingkatan lebih tinggi dari perhatian. Minat merupakan titik pangkal
untuk tumbuhnya hasrat. Selanjutnya seorang komunikator harus pandai membawa
hasrat tersebut untuk menjadi suatu keputusan komunikan untuk melakukan suatu
kegiatan yang diharapkan komunikator.
Apakah strategi kominikasi Anda dirancang untuk suatu proyek khusus atau untuk suatu periode yang sama sebagai
strategi organisasi, strategi tersebut harus memperhatikan beberapa hal berikut
ini:
a. Tujuan
Tujuan Anda adalah kunci sukses strategi komunikasi Anda.
Tujuan tersebut harus mampu memastikan bahwa strategi komunikasi yang
dikembangkan merupakan tuntutan kebutuhan organisasi, bukan karena adanya
kebutuhan atas komunikasi itu sendiri.
Kegiatan komunikasi Anda bukan merupakan akhir dari semua kegiatan,
tetapi dilakukan demi organisasi dan karena itu harus
dikaitkan dengan tujuan organisasi. Tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang
dapat Anda lakukan dalam upaya komunikasi untuk mendukung agar organisasi Anda
mencapai tujuan utamanya. Menggabungkan tujuan komunikasi dan tujuan organisasi
akan menegaskan pentingnya dan relevansi komunikasi, dan karena itu akan
menjadi kasus yang meyakinkan untuk melakukan kegiatan komunikasi dalam
organisasi Anda.
b. Sasaran
Anda perlu mengidentifikasi sasaran Anda dengan siapa
Anda perlu berkomunikasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sasaran terbaik yang
dituju agar mencapai tujuan mungkin saja bukan sasaran yang paling jelas, dan
mentargetkan sasaran, misalnya media, tidak selalu dapat membantu Anda mencapai
tujuan. Setiap orang ingin mempunyai profil media dan profil politik yang
lebih tinggi, namun kegiatan untuk
mendukung dua hal tersebut biasanya
hanya untuk kepentingan pribadi dan hanya terdorong oleh kebutuhan
mengkomunikasikan, dengan dampak yang tidak luas. Efeknya bisa saja negatif
jika Anda menghabiskan seluruh sumberdaya untuk hal ini yang sebenarnya dapat
dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan kunci.
c. Pesan
Mencari target yang strategis dan konsisten adalah kunci pesan organisasi. Ciptakan sesuatu yang
komprehensif dan mencakup semua pesan kunci, dan beri tekanan pada unsur-unsur
yang berbeda untuk pendengar yang berbeda. Untuk memaksimalkan dampak pesan yang
akan disampaikan perlu dirangkum dalam tiga point yang dapat diulang-ulang.
Ingat, komunikasi adalah tentang
bercerita: gunakan penyampaian narasi yang menarik, cerita-cerita seputar minat
manusia, dan imajeri yang menarik.
d. Instrumen
dan kegiatan
Kenali instrumen dan kegiatan yang sesuai untuk
mengkomunikasikan pesan kunci. Anda dapat memperoleh gagasan ini dari
pendengar atau dari pesan-pesan, atau
kombinasi dari keduanya. Misalnya, sebuah laporan tahunan akan bermanfaat untuk
komunikasi perusahaan, sementara bulletin email cocok untuk komunikasi
internal. Pastikan bahwa Anda merancang
instrumen dan kegiatan berdasarkan waktu yang sesuai dan sumberdaya dana yang
ada.
e. Sumberdaya
dan skala waktu
Aturan utama yang harus ditaati adalah selalu menepati
janji dan jangan mengumbar janji.
Gunakan sumberdayamu dan skala waktu untuk menetapkan harapan yang dapat
diwujudkan.
f. Evaluasi
dan Amandemen
Pertimbangkan melakukan audit komunikasi untuk
memperkirakan efektivitas strategi komunikasi Anda dengan pendengar internal
maupun external. Gunakan pertanyaan
terbuka dengan jawaban dan tolok ukur yang tepat, dan bila mungkin carilah
seseorang untuk mengerjakan ini.
Pertimbangkan dan diskusikan hasilnya dengan cermat dan gunakan temuan2
yang ada untuk mengubah strategi Anda.
Strategi komunikasi dalam bidang pertanian merupakan
suatu usaha untuk dapat mengubah sosok wajah pertanian dan pedesaan indonesia.
Disamping perubahan di bidang prasarana
fisik, teknologi dan produktivitas pertanian, para petani Indonesia juga telah
berubah secara nyata. Meski pada kenyataannya populasi petani telah menjadi
lebih kecil tetapi mengalami kemajuan kualitas yang lebih baik, bagaimana tidak
ini jelas terlihat pada membaiknya tingkat pendidikan petani yang lebih
mengenal kemajuan, kebutuhan dan harapan-harapannya meningkat, dan pengetahuan
serta keterampilan bertaninya juga jauh lebih baik. Semua ini tidak terlepas
dari suatu sistem strategi yang memiliki hasrat untuk mencapai tujuan secara
efektif. Lionberger dan Gwin (1982) menyatakan bahwa strategi komunikasi
umumnya dirumuskan dengan memperhatikan tiga hal, yaitu khayalak sasaran, pesan
yang akan disampaikan, dan saluran yang digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Di sisi lain, teknologi produksi pertanian terus
berkembang dan meningkat. Maka upaya penyebaran inovasi teknologi kepada petani
juga perlu ditingkatkan. Tindakan ini
tidak semudah mengaplikasikannya terhadap masyarakat terdidik secara umum, karena
masih banyak dijumpai kasus kegagalan penerapan teknologi oleh petani di
Indonesia. Kegagalan penerapan teknologi oleh petani disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti: (1) Faktor-faktor personal petani sasaran seperti umur,
pendidikan, latar belakang budaya, kepercayaan dan perilaku keseharian; (2)
Faktor-faktor situasional seperti keadaan alam, pengaruh keluarga dan kelompok
sosial, dan kebijakan pemerintah; dan (3) Karakteristik teknologi seperti
kerumitan teknologi, sarana pendukung penerapan teknologi kurang tersedia, dan
teknologi yang seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Masalah ini
merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan penanganan yang serius, karena
kegagalan penerapan teknologi oleh petani akan menimbulkan dampak negatif
berupa hilangnya kepercayaan petani terhadap suatu teknologi, dan akan
berpengaruh juga terhadap introduksi teknologi berikutnya, sehingga pada akhirnya akan menghambat program-program
pembangunan khususnya di pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar